Aku dan Kenangan Kopi...







Ku sisip kemas secangkir kopi di sisi,
Ku rindu, sangat rindu,
Terbuai memori suatu saat itu,
Yang aku pada akarnya,
Tak mahu ia merayap lagi,
Di anganAngan kanvas berdebu...

Lemah, Bungkam, Resah,
Jiwa ini kau terjah,
Dengan ayat pujangga rasa membelai naluri,
Kau sapu lukaLuka yang pernah kau calari...

Tapi untuk apa menghadirkan jiwa,
Andai ianya bukan untuk menenangkan nadi yang timbul tenggelam?
Untuk apa menampakkan manisnya kata,
Andai ianya untuk mempersenda lagi dan lagi,
kotak hati yang aku rawat rapi sejak kau pergi?

Pergilah,
Mungkin kubur di ceruk jiwaku merindukan hadirmu,
Namun realitinya aku miliki sesuatu yang lebih berharga dari kamu,
Sesuatu yang tak mungkin terbelikan oleh jutaan malah gunungan emas dunia,
Yang mampu membuat aku menanam kamu lebih dasar...

Kau memori semalam,
Biarlah hadirmu tuk buatku senyum,
Namun hadirnya dia bisa buat aku lebih bahagia...

Dengan senyum sipi,
Ku sisip kembali sisa kopi,
Yang masih panas menemani,
Kamu bersama memori...