Hargai Saat Ada...








Aku ibarat mentari senja ufuk timur,
Yang memerah,
Makin menjingga kelam dalam pekat gelita,
Di telan lautan kerdipan kejora di angkasa.

Aku ibarat si pelangi senja,
Yang hadir seketika,
Kadang terperasan ada,
Kadang terbiar saja.

Aku ibarat awan mendung yang menggila,
Gelap suram ku pikul derita,
Di kecam bila aku bersama,
Di puji bila aku hilang dari mata.

Aku ibarat semilir sayu yang menderu layu,
Halus, merdu namun tak terlihatkan,
Yang terdengar hanya laguLagu,
Ada sebentar,
Kembali melupakan aku.

Aku ibarat apapun yang terhina di mata,
Aku ibarat apa pun yang mereka tak suka,
Namun ku laksana segala dengan rela,
Aku memikul rasa tanpa dusta.

Akulah mentari senja yang memberi damai jiwa,
Akulah pelangi yang menyedap pandang si pancaindera,
Aku si mendung kelabu pembekal sumber nyawa,
Aku semilir sayu yang membuat nyaman sukma.
Dan akulah si hina yang berguna di balik kecaman kata.



*Jangan membiar apa yang kita tidak suka begitu saja,
Kerna barangkali ia adalah sesuatu yang amat berguna di hari muka.